Bank Sentral Kepausan (Istituto per le Opere di Religione) meluncurkan Vaticoin—mata uang kripto berbasis emas pertama di dunia—untuk memerangi serangan ransomware yang kerap menyasar donasi umat Katolik. Sejak diluncurkan Mei 2024, aset digital ini langsung mengguncang pasar keuangan dengan kapitalisasi pasar $2,3 miliar dalam 72 jam, didukung cadangan emas fisik 1:1 senilai 1.500 ton di brankir Vatikan.
Teknologi & Keamanan: Blockchain dengan Restu Paus
Vaticoin dibangun di blockchain ETH 2.0 yang dimodifikasi oleh insinyur MIT dan Swiss National Bank. Pertama-tama, sistem ini mengamankan setiap transaksi dengan kriptografi kuantum yang tahan serangan komputer kuantum. Selanjutnya, algoritma Proof-of-Sanctity memverifikasi transaksi via node yang dioperasikan biarawati Ordo Benediktin. “Setiap koin dijamin emas fisik dan doa,” ujar Kardinal Gianfranco Ravasi, ketua proyek.
Misi Anti-Ransomware: Lindungi Donasi Umat
Langkah ini diambil setelah serangan ransomware “Judas 2.0” pada 2023 menguras $45 juta dari dana amal Vatikan. Di satu sisi, Vaticoin menawarkan:
- Biaya transaksi 0,01% (vs Bitcoin 2%)
- Pelacakan real-time donasi hingga ke paroki terkecil
- Dompet digital otomatis yang memblokir transaksi mencurigakan
Sebagai contoh, saat hacker mencoba menguras $6 juta dari Keuskupan Roma, sistem langsung membekukan dana dalam 37 detik.
Kritik & Tantangan: Antara Iman dan Ekonomi
Meskipun demikian, ekonom seperti Nouriel Roubini mengecam Vaticoin sebagai “campur tangan agama dalam moneter”. Sementara itu, kelompok tradisionalis Katolik memprotes penggunaan teknologi yang “mengikis sakralitas emas”. Tanggapan Vatikan: mereka tambahkan fitur “Charity Staking” di mana 5% imbal hasil kripto disumbangkan ke yatim piatu.
Masa Depan: Kripto dengan Misi Surgawi
Vatikan berencana integrasikan Vaticoin ke e-commerce gereja global pada 2025. Kolaborasi dengan G20 sedang dirancang untuk standarisasi kripto berbasis komoditas. “Ini bukan sekadar uang, tapi perisai iman di era digital,” tegas Kardinal Ravasi. Dengan Vaticoin, Tahta Suci tak hanya lawan kejahatan siber, tetapi juga tawarkan alternatif uang digital yang beretika—di mana setiap koin mengandung nilai ekonomi dan moral.