Celine Dion baru-baru ini mengingatkan penggemarnya tentang potensi bahaya dari lagu-lagu “palsu” yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan (AI). Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, Dion memperingatkan bahwa teknologi AI kini memungkinkan penciptaan lagu dengan suara mirip artis terkenal tanpa seizin atau persetujuan dari sang artis. Ia merasa perlu untuk menanggapi fenomena ini demi melindungi integritas karya seni dan hak cipta.
Peringatan tentang Lagu ‘Palsu’
Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin berkembang pesat, bahkan mampu meniru suara penyanyi terkenal, termasuk Celine Dion. Lagu-lagu yang menggunakan suara tiruan ini mulai beredar di internet dan platform musik. Celine Dion menegaskan bahwa meskipun lagu tersebut mungkin terdengar mirip, mereka bukanlah karya asli yang ia buat. Menurut Dion, penggunaan AI untuk meniru suara penyanyi tanpa izin adalah pelanggaran terhadap hak cipta dan karya seni.
Dion juga menekankan bahwa dirinya tidak pernah merilis lagu-lagu baru yang dibuat menggunakan teknologi tersebut. Oleh karena itu, ia meminta penggemarnya untuk berhati-hati dan tidak terpengaruh oleh lagu-lagu yang menggunakan suara AI yang menyerupai dirinya. Penyanyi asal Kanada ini mengingatkan penggemar untuk selalu memeriksa keaslian sebuah lagu sebelum menyebarkannya atau menganggapnya sebagai karya asli.
Dampak Teknologi AI pada Industri Musik
Peringatan dari Celine Dion juga mencerminkan isu yang semakin berkembang di industri musik terkait dengan penggunaan AI. Banyak artis dan musisi yang mulai khawatir akan potensi dampak negatif dari teknologi ini. Selain meniru suara, AI juga dapat menciptakan lagu-lagu baru yang disusun oleh algoritma tanpa campur tangan manusia. Meskipun teknologi ini menawarkan kemudahan dalam menciptakan karya musik, ia juga menimbulkan pertanyaan serius mengenai etika dan hak cipta.
Langkah Ke Depan untuk Melindungi Karya Seni
Celine Dion berharap bahwa dengan meningkatkan kesadaran akan masalah ini, lebih banyak langkah perlindungan dapat diambil untuk mengatasi penyalahgunaan teknologi. Ia mendesak para pembuat kebijakan untuk menciptakan aturan yang jelas mengenai penggunaan AI dalam industri musik, agar hak artis tetap terlindungi dan tidak ada pihak yang memanfaatkan teknologi untuk keuntungan pribadi.
Dengan semakin majunya teknologi AI, penting bagi industri musik untuk mencari keseimbangan antara inovasi dan perlindungan hak cipta agar tidak merusak kredibilitas dan kreativitas artis.