velikaplaza.info

velikaplaza.info – Pemerintah Kota Fujikawaguchiko, Jepang, telah mengambil langkah-langkah perlindungan lingkungan dengan mengumumkan pemasangan penghalang fisik untuk membatasi akses visual ke Gunung Fuji. Penghalang ini berdimensi signifikan dengan ketinggian 2,5 meter dan panjang 20 meter, dimaksudkan untuk menanggapi perilaku merugikan yang ditunjukkan oleh sejumlah pengunjung.

Keputusan untuk membangun penghalang ini muncul sebagai tanggapan terhadap kegiatan turis yang tidak bertanggung jawab, yang termasuk meninggalkan sampah dan menimbulkan gangguan pada lalu lintas lokal. Penyampaian kekecewaan oleh pejabat kota menegaskan perlunya mengambil tindakan untuk mempertahankan tata kelola lingkungan dan sosial yang berkelanjutan.

Titik pandang populer di dekat sebuah toko serba ada telah menjadi subjek utama bagi fotografi karena menyajikan latar belakang Gunung Fuji yang ikonik. Namun, popularitas ini telah menyebabkan tantangan tertentu, termasuk perilaku mengabaikan peringatan dari otoritas lokal dan mengakibatkan gangguan kepada penduduk serta bisnis sekitar.

Penghalang yang akan dipasang bertujuan untuk menghilangkan insentif bagi turis untuk melakukan pelanggaran seperti parkir ilegal dan memanjat struktur untuk mendapatkan gambar yang lebih baik, sekaligus melindungi fasilitas-fasilitas lokal seperti klinik gigi dari gangguan yang tidak diinginkan.

Kebijakan ini datang dalam konteks yang lebih luas dari manajemen pariwisata di Jepang yang mencakup langkah-langkah seperti pengenaan biaya masuk untuk pendakian Gunung Fuji dan pembatasan jumlah pengunjung untuk mengurangi kemacetan, menunjukkan upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah overtourism.

Inisiatif ini mencerminkan langkah-langkah yang diambil di destinasi wisata lainnya di seluruh dunia, termasuk di destinasi seperti Bali dan Venesia, di mana biaya masuk dikenakan kepada pengunjung untuk mengelola dampak dari pariwisata massal.

Tindakan yang diambil oleh Kota Fujikawaguchiko menunjukkan pengakuan akan pentingnya menjaga integritas lingkungan alam dan sosial terhadap dampak negatif dari pariwisata. Penghalang yang direncanakan bukan hanya mengatasi isu langsung yang dihadapi oleh komunitas lokal tetapi juga berfungsi sebagai bagian dari strategi yang lebih besar untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan di Jepang.