VELIKAPLAZA – Cicada, atau yang sering dikenal dengan nama “jangkrik” di beberapa daerah di Indonesia, adalah serangga yang terkenal karena kemunculannya yang teratur dan suara khas yang mereka hasilkan. Serangga ini telah menjadi subjek kekaguman dan penelitian karena siklus hidupnya yang unik serta kontribusinya dalam ekosistem. Artikel ini akan membahas berbagai aspek menarik tentang cicada mulai dari siklus hidup, peran dalam ekosistem, hingga nilai kultural yang melekat pada serangga fenomenal ini.

Siklus Hidup Cicada

  1. Fase Nimfa: Cicada mulai siklus hidupnya sebagai telur yang diletakkan oleh induk betina pada celah tanaman atau pohon. Setelah menetas, larva cicada yang disebut nimfa turun ke tanah untuk menggali dan hidup di bawah permukaan.
  2. Periode di Bawah Tanah: Nimfa cicada menghabiskan sebagian besar hidupnya di bawah tanah. Bergantung pada spesiesnya, periode ini bisa berlangsung antara 2 hingga 17 tahun. Selama di bawah tanah, nimfa cicada hidup dengan menyerap sari-sari tanaman dan akar.
  3. Emergensi: Setelah periode yang panjang di bawah tanah, nimfa cicada akan naik ke permukaan. Kemudian, mereka melepaskan kulit lama dan bertransformasi menjadi cicada dewasa.
  4. Periode Dewasa: Sebagai serangga dewasa, cicada hanya hidup selama beberapa minggu. Masa ini digunakan untuk berkembang biak, di mana suara nyanyian jantan menjadi sarana untuk menarik perhatian betina.

Peran Cicada dalam Ekosistem

  1. Penyerbukan: Cicada membantu dalam proses penyerbukan saat mereka berpindah dari satu tanaman ke tanaman lainnya mencari sari makanan.
  2. Makanan Predator: Cicada menjadi sumber makanan bagi berbagai hewan seperti burung dan mamalia kecil. Kemunculan mereka yang serentak dalam jumlah besar memastikan bahwa banyak predator dapat makan tanpa mengancam populasi cicada secara keseluruhan.
  3. Aerasi Tanah: Aktivitas menggali nimfa di dalam tanah membantu aerasi tanah, yang penting untuk pertumbuhan tanaman.

Fenomena Cicada dan Budaya

  1. Perhitungan Waktu: Dalam beberapa budaya, kemunculan cicada yang teratur dianggap sebagai penanda waktu untuk mengawali atau mengakhiri suatu aktivitas pertanian.
  2. Simbolisme: Di beberapa kebudayaan, cicada dianggap sebagai simbol keabadian dan kebangkitan karena siklus hidupnya yang unik.

Konservasi dan Ancaman
Meskipun cicada tidak terancam punah secara global, ada ancaman lokal seperti pemusnahan habitat dan perubahan iklim yang dapat mempengaruhi siklus kemunculan mereka. Upaya konservasi diperlukan untuk memastikan bahwa cicada dapat terus memainkan peran mereka dalam ekosistem.

Penutup
Cicada adalah serangga yang memberikan kontribusi penting bagi lingkungan dan memiliki tempat yang unik dalam budaya manusia. Siklus hidup yang luar biasa dan kemunculan massal mereka menimbulkan rasa penasaran serta kekaguman. Dengan melindungi keberadaan mereka, kita juga turut melestarikan keanekaragaman hayati serta keajaiban alam yang telah ada sejak ribuan tahun lalu.