velikaplaza.info – Penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan signifikan sebesar 18,6% pada bulan Januari 2025, sebuah angka yang cukup mencengangkan di tengah harapan pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Menurut data yang dirilis oleh Asosiasi Industri Mobil Indonesia (AISI), total unit yang terjual di bulan pertama tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Penurunan ini memicu berbagai spekulasi mengenai penyebabnya, mulai dari peningkatan harga mobil, keterbatasan pasokan chip, hingga penurunan daya beli masyarakat akibat kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya stabil.

Salah satu faktor utama yang diduga menjadi penyebab penurunan ini adalah kenaikan harga bahan bakar serta ketersediaan mobil baru yang terbatas akibat kekurangan pasokan chip semikonduktor, yang masih menjadi masalah global sejak beberapa tahun terakhir. Selain itu, ketidakpastian ekonomi, termasuk kenaikan suku bunga dan dampak dari inflasi, membuat banyak konsumen lebih berhati-hati dalam pengeluaran mereka, mengurangi pembelian barang-barang besar seperti mobil. Tak hanya itu, sektor mobil listrik yang semakin berkembang juga mulai menarik minat konsumen, yang membuat mereka lebih memilih kendaraan ramah lingkungan daripada mobil konvensional.

Namun, meski ada penurunan pada bulan Januari, banyak pengamat industri optimis bahwa penjualan mobil akan kembali pulih pada bulan-bulan mendatang, terutama jika kondisi ekonomi membaik dan produsen mobil dapat mengatasi kendala pasokan. Para pelaku industri berharap adanya insentif dari pemerintah untuk mendukung pembelian mobil dan memulihkan daya beli masyarakat, khususnya di sektor otomotif yang menjadi salah satu pendorong ekonomi domestik.