velikaplaza.info – IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) saat ini tengah mengalami koreksi setelah beberapa waktu mencatatkan pertumbuhan yang positif. Penurunan ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, seperti ketidakpastian ekonomi global, kebijakan moneter ketat, serta fluktuasi harga komoditas. Meskipun IHSG mengalami koreksi, ini bisa menjadi kesempatan bagi investor untuk memilih saham yang masih memiliki fundamental kuat dan berpotensi rebound ketika pasar kembali stabil. Berikut beberapa strategi investasi yang bisa diambil di tengah koreksi IHSG:

  1. Saham Blue Chip
    Saham-saham blue chip seperti Bank Central Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Telkom Indonesia (TLKM) tetap menjadi pilihan yang menarik. Meskipun mengalami penurunan harga, saham-saham ini memiliki fundamental yang solid, kestabilan laba yang baik, dan peran besar dalam perekonomian Indonesia. Saham-saham ini biasanya lebih tahan terhadap volatilitas pasar, sehingga bisa menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang.
  2. Saham Sektor Infrastruktur dan Konsumer
    Sektor infrastruktur dan konsumer cenderung lebih stabil dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Saham seperti Jasa Marga (JSMR) dan Indofood Sukses Makmur (INDF) bisa menjadi pilihan karena kedua perusahaan ini memiliki prospek pertumbuhan yang baik dan stabilitas pendapatan. Di tengah koreksi, saham-saham ini bisa dianggap sebagai safe haven bagi investor yang menginginkan kestabilan.
  3. Saham Sektor Teknologi
    Sektor teknologi di Indonesia, meskipun lebih volatil, tetap menawarkan potensi pertumbuhan yang tinggi. Saham perusahaan seperti Bukalapak (BUKA) dan GoTo (GOTO) dapat menjadi pilihan bagi investor yang memiliki risiko lebih tinggi dan ingin mendapatkan keuntungan dari perkembangan pesat ekonomi digital. Namun, investor harus lebih cermat dalam memilih perusahaan dengan model bisnis yang solid dan prospek yang jelas.
  4. Dollar-Cost Averaging (DCA)
    Bagi investor jangka panjang, strategi Dollar-Cost Averaging (DCA) bisa menjadi pilihan yang bijak. Dalam strategi ini, investor membeli saham dalam jumlah tetap pada interval waktu tertentu, terlepas dari fluktuasi pasar. Dengan DCA, investor dapat mengurangi risiko membeli pada harga puncak dan memanfaatkan harga yang lebih rendah selama koreksi pasar.

Koreksi IHSG memberikan kesempatan untuk berinvestasi dengan harga lebih rendah, tetapi investor tetap disarankan untuk melakukan analisis mendalam dan mengikuti perkembangan pasar secara berkala. Diversifikasi portofolio saham juga menjadi langkah penting untuk mengelola risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan di masa depan.