Penyakit Rasmussen Encephalitis (RE) adalah gangguan neurologis langka, progresif, dan inflamasi yang biasanya mempengaruhi hanya satu belahan otak. Ini terutama terjadi pada anak-anak dan ditandai dengan epilepsi yang sulit dikendalikan (epilepsia refrakter), kehilangan fungsi motorik dan kognitif, serta kerusakan otak yang terus berlanjut. Terapi untuk RE bertujuan untuk mengendalikan kejang, memperlambat kerusakan otak, dan mempertahankan fungsi kognitif dan motorik sebanyak mungkin.

Pilihan Pengobatan Saat Ini

  1. Terapi Antikonvulsan:
    • Penggunaan berbagai obat antikejang diperlukan untuk mengelola kejang, tetapi sering kali kejang menjadi refrakter terhadap pengobatan.
  2. Terapi Imunosupresif:
    • Kortikosteroid: Dapat digunakan pada fase awal penyakit untuk mengurangi inflamasi.
    • Terapi imunosupresif lainnya seperti IVIG (immunoglobulin intravena), plasmaferesis, dan obat imunosupresif seperti tacrolimus atau cyclophosphamide mungkin digunakan, meskipun dengan hasil yang bervariasi.
  3. Hemisferektomi:
    • Ini adalah prosedur bedah di mana satu belahan otak diangkat atau dinonaktifkan. Ini adalah pilihan pengobatan yang radikal yang dapat dipertimbangkan untuk pasien dengan kejang yang tidak terkendali dan kerusakan otak yang terbatas pada satu hemisfer.
    • Hemisferektomi dapat menghasilkan pengendalian kejang yang baik, tetapi juga menghasilkan defisit neurologis yang signifikan, seperti hemiparesis (kelemahan satu sisi tubuh) dan gangguan lapangan pandang.
  4. Ketogenic Diet:
    • Diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat ini telah terbukti efektif dalam mengelola beberapa jenis epilepsi yang sulit dikendalikan dan mungkin bermanfaat bagi beberapa pasien dengan RE.

Perkembangan Terbaru dan Terapi Eksperimental

  1. Terapi Biologis:
    • Penggunaan agen biologis tertentu seperti infliximab (anti-TNF-α) dan rituximab (anti-CD20) telah dieksplorasi, dengan beberapa laporan kasus menunjukkan potensi manfaat.
  2. Penelitian dalam Terapi Sel:
    • Terapi sel dan intervensi regeneratif sedang dalam tahap penelitian awal dan dapat menjadi pendekatan masa depan dalam mengelola atau membalikkan kerusakan otak di RE.
  3. Terapi Gen dan Molekuler:
    • Terapi yang menargetkan jalur molekuler spesifik yang terlibat dalam inflamasi dan kerusakan otak dalam RE sedang dieksplorasi dalam penelitian dasar.

Tantangan dalam Pengobatan RE

  1. Keberhasilan Terapi:
    • Respons terhadap pengobatan sangat bervariasi dan sering kali tidak konsisten, menunjukkan kebutuhan untuk terapi yang lebih dipersonalisasi.
  2. Efek Samping dari Terapi Agresif:
    • Terapi imunosupresif dan biologis dapat memiliki efek samping serius dan memerlukan pemantauan hati-hati.
  3. Kualitas Hidup Pasien:
    • Manajemen RE melibatkan keseimbangan antara pengendalian kejang dan pemeliharaan kualitas hidup, termasuk kemampuan kognitif dan motorik.
  4. Dukungan untuk Pasien dan Keluarga:
    • RE adalah penyakit yang membebani dan mendukung pasien serta keluarganya melalui sumber daya medis dan psikososial penting.

Kesimpulan

Pengobatan untuk Penyakit Rasmussen Encephalitis tetap menjadi tantangan besar. Saat ini, strategi pengobatan meliputi kombinasi terapi antikonvulsan, intervensi imunosupresif, dan, dalam kasus tertentu, pilihan bedah seperti hemisferektomi. Perkembangan baru dalam terapi biologis dan eksperimental memberikan harapan untuk pendekatan yang lebih efektif di masa depan. Keberhasilan dalam mengelola RE memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan tim perawatan kesehatan, pasien, dan keluarga untuk mencapai hasil yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup.